Ya'ahowu !
Nias adalah pulau yang berlokasi disebelah barat pulau sumatera, sekitar 85 mil dari kabupaten tapanuli tengan atau kota sibolga yang terkenal sebagai surga pelancar bagi penggila surfing,bahkan banyak para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Nias karena menurut mereka pantai-pantai disana relatif sepi dan masih alami.
Nias adalah pulau yang berlokasi disebelah barat pulau sumatera, sekitar 85 mil dari kabupaten tapanuli tengan atau kota sibolga yang terkenal sebagai surga pelancar bagi penggila surfing,bahkan banyak para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Nias karena menurut mereka pantai-pantai disana relatif sepi dan masih alami.
Kabupaten Nias memiliki berbagai tempat pariwisata antara lain :
-Rumah adat dengan peninggalan situs Megalit di Desa Onolimbu (Sirombu), Desa Hiligoe (Mandrehe), dan di Onowaembo Idanoi.
-Tradisi Lompat batu dan Tari perang
-Pantai Charlita & Pantai Fofola dll
Dibalik keindahan tempat pariwisata yang dimiliki oleh nias, ternyata masih banyak masyarakat nias yang yang mengalami penyakit gizi buruk,dan penyakit kulit karena kekurangan gizi, padahal gizi itu sangat penting karena gizi adalah substani organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan memberikan manfaat bagi kesehatan manusia.
Beberapa faktor penyebab gizi buruk tersebut yaitu :
-Sanitasi
-Budaya
contoh budaya yang merugikan anak adalah ketika seorang laki-laki akan menikahi perempuan, mereka harus membayar mahar yang sangat mahal hingga mereka pun berutang. Utang mereka pun berlanjut hingga mereka berusia lanjut. Akhirnya, banyak pasangan yang kesulitan memberikan konsumsi yang layak untuk anak-anak mereka
-Ekonomi
-Air
air yang tidak bagus karena sudah tercemar karena dampak Tsunami Aceh
Seharusnya anak-anak Nias bisa bermain dan mengukirkan senyuman diwajah mereka, namun sayang senyuman itu tidak ada pada anak-anak nias, ekonomi menjadi penghambat orang tua mereka untuk mengobati anak-anaknya, Ahli gizi masyarakat dari Universitas Indonesia, Ir. Asih Setiarini, M.Sc. mengatakan, faktor budaya di banyak daerah di Indonesia membuat anak-anak memiliki kualitas kehidupan yang jauh dari kesejahteraan.Apalagi karena ekonomi masyarakat nias yang buruk sehingga anak-anak Nias tidak dapat bersekolah dan tidak dapat bermain selayaknya anak-anak seusianya karena penyakit yang mereka derita.